Jumat, 26 November 2010

Perbedaan Yang Unik

Tak pernah kubayangkan bakal ketemu kedua orang ini yang sangat berbeda karakternya. Yang satu suka tidur dan satunya lagi suka makan. Tapi justru dengan perbedaan yang unik itu membuat kita menjadi sahabat saat berkuliah di Fakultas Biologi, UKSW. Persahabatan kami sangat akrab mulai Trimester kedua sekitar tahun 2008, tahun pertama kuliah. Awalnya sulit bagi kami bertiga untuk menjadi teman. Saya merupakan mahasiswa transfer dari FIK sangat tidak disenangi oleh teman-teman seangkatan waktu itu. Saya hanya cuek saja dan tetap bergaul dengan orang-orang yang mau bergaul dengan saya. Teringat sekali awal-awal kuliah merupakan awal yang sulit bagi saya untuk bersosialisasi dengan mereka. Saat mendekat, mereka menjauh dan tak pernah berkomunikasi. Ketidaksenangan mereka saat itu karena gaya saya tidak menunjukkan gaya anak kuliahan Fak.Biologi (cuek, bersepatu kets, kaos) sedangkan gaya saya adalah feminim, sering pake kemeja, ham, rok, kadang ber-jeans dan bersepatu feminim dan kadang memakai sepatu sandal high heels. 
Saya tidak lagi memamerkan gaya untuk mendapatkan perhatian-perhatian dari orang-orang tertentu, tapi karena latar belakang budaya yang berbeda, dimana di daerah saya, mahasiswa berkuliah bergaya seperti saya waktu itu. Itu merupakan hal yang biasa dan sayapun merasa biasa ketika berada disini. Tapi justru karena itu yang membuat teman-teman seangkatanku kurang mau berteman denganku. Hal ini berlangsung cukup lama sampai kurang lebih 1 trimester. Setelah makrab (malam keakraban) Fakultas Biologi, kami mulai saling mengenal, tapi belum dekat. Sampai suatu saat angkatan-angkatan kita terbagi menjadi geng-geng. Kedua sahabat saya ini memiliki sahabat yang satu lagi yang sangat berbeda dengan kami. Mulai dari gaya sampai karakternya. Dan saya hanya sendirian. Suatu saat ketiga orang ini 1 kelompok dengan saya. Rasanya gimana gitu... tapi mau gimana lagi. Saya coba menawarkan pertemanan yang hangat dengan mereka. Mulai dari membawa makan ringan kalo lagi bersama mereka. Alhasil dengan sikapku yang mau mengenal mereka dan tulus untuk bersahabat, kami berempat menjadi sahabat. Fitria dari Banjarmasin (Kalimantan), Tri Kristiani Waruwu dari Nias (Sumatera), Teodora Gloria Destiananda dari Bandung dan sekarang berdomisili di Ungaran (Jawa) dan saya, Jily Gavrila Sompie dari Manado (Sulawesi). Teo sangat cool banget, cewek yang tomboi yang tidak pernah mau pake rok.
Ini salah satu foto kita berempat yang sudah lama tersimpan dalam drive laptopku... Masih cupu banget, tahun pertama kuliah. Rambut saya masih pendek dan baru sekali itu saya berambut pendek. Persahabatan diantara kita tidak berlangsung cukup lama sampai tahun 2009 sekitar bulan Februari saya mulai jarang berkumpul dengan mereka. Sikap mereka mulai dingin seperti dulu. Tapi tak membuatku down lagi karena teman-teman seangkatan sudah menerimaku sepenuhnya dan membuka persahabatan seperti teman-teman yang lain. Hal tersebut dibuktikan dengan kebersamaan kita dalam Vocal Group Passiflora 2008. Kisah persahabatan yang cukup unik. Lama kelamaan saya mulai akrab dengan Yusti, panggilan akrabnya Yustiwati Angubima dari Sumba. Kami sangat lama bersahabat baik malah sampai sekarang. Intesitas kami sangat sering, pernah saya menginap dikostnya berminggu-minggu. Begitupun dengan dia.




Ini foto kami di kostnya Yusti. Saat itu kami sedang membuat puding, menu andalan kami berdua. Orangnya sangat unik dan memiliki jiwa yang kuat. Di hari-harinya yang sudah divonis suatu penyakit parah dia tetap semangat menjalani hidunya. Saya sangat terinspirasi sekali dengan semangat hidup dan pola-pola pikirnya yang sangat brilian. Saya banyak belajar tentang suatu kehidupan darinya yang membuat saya lebih dewasa dan lebih tidak egois dengan hidupku. Wanita yang penuh karisma ini sangat suka dengan serangga sehingga tak heran di kamarnya ada pernak pernik serangga. Selain serangga, dia juga pecinta bunga dan suka membaca buku-buku yang memiliki nilai sosial, moral, biologi dan psikologi. Intensitas kami bertemu menjadi sangat kurang ketika dia beraktivitas sebagai mahasiswa pasif. Tetapi status mahasiswa baginya tak menjadi masalah sehingga tak membuat persahabatan kami meredup ataupun harus putus ditengah jalan. Sampai sekarang kami masih bersms dengan menggunakan panggilan sayang. Boneka teddy bear yang dihadiakannya saat saya masuk rumah sakit, selalu menemani saya dan mengingatkan saya dengan sahabat saya ini. 
Ketika hari-hari saya dengan Yusti mulai berkurang, saya aktif di organisasi Mahasiswa aras Fakultas dan kebetulan Ketua Semanya adalah Fitri. Kami bereempat mendapat posisi sebagai Pimpinan. Saya sangat berharap kami boleh bersama lagi. Tapi kenyataan berbicara lain. Sewaktu di organisasi ini, kami malah terpisah. Yang bertahan hanya Fitri, Tri dan saya. Sewaktu kami mengalami masalah tersulit di aras Fakultas, hanya kami bertiga yang saling menguatkan satu dengan yang lain. Seminimal mungkin tidak ego satu dengan yang lain. Saling mengalah dan terbuka merupakan sikap yang selalu kami lakukan. Sampai suatu saat Fitri harus masuk rumah sakit dan kami berdua ditemani saudara saya membawa Fitri ke RS. Kami berdua sangat panik dan malam itu saya dan Tri lah yang nginap menjaga Fitri saat di RS. Malam itu kami begadang nyambi laporan akhir untuk penelitian kami. Disaat-saat fakultas lagi mengalami masalah dengan kami maupun dengan atasan, Fitri sangat tertekan dan harus dirawat d RS. Hal ini tidak membuat saya dan Tri menjadi down, tetapi kami tetap bersemangat untuk membantu Fitri cepat pulih. Sampai Fitri sembuh, liburan untuk Semester pengayaan pun tiba. Kami sepakat untuk libur bersama karena bingung dengan sistem perkuliahan yang baru. Kami memilih untuk beristirahat dan refreshing dengan masalah-masalah semester yang baru lewat.
Saat liburan ini, saya malah sakit dan harus dirawat di RS. Singkat cerita, setelah kesembuhan saya, saya balik manado untuk berisitirahat. Hubungan komunikasi kami tetap masih berjalan dengan lancar. Untuk semester ini kami mengambil matakuliah yang sama. Dan yang membuat kami lebih dekat dan erat persahabatannya saat kami masuk Organisasi Mahasiswa aras Universitas. Dengan warna warni yang ada, segala permasalahan yang kami hadapi tidak membuat persahabatan kami menjadi renggang, mungkin kalau ada masalah 1 hari atau 2 hari saling diam, tapi tetap diantara kami ada yang menjadi penetral dan mencoba menyelesaikan masalah kami. Perbedaan karakter kami, dimana satunya suka makan, suka tidur dimana saja dengan posisi apa saja dan satunya suka ngobrol membuat persahabatan kami menjadi lebih erat. Suka duka yang sudah pernah kami alami bersama selalu mengingatkan kami saat diantara kami lagi ada masalah. Perbedaan yang unik itulah yang membuat kami bersatu...^^

2 komentar:

  1. Nice........lanjutkan membuat tulisan......tidak harus terlalu berat, setidaknya membuat pembacanya terkesan.....

    Jadi pingin kuliah lagi............

    BalasHapus
  2. @Ka Slamet: Sippp ka.. makasih ya... Kuliah aja lagi. Tapi S2. hehehehehe

    BalasHapus